Minggu, 27 September 2009

EdanE



Sejarah Edane

Edane adalah potret sebuah grup yang memiliki kematangan bermusik: dalam penggarapan album maupun ketika pentas di atas panggung. Pusat pesona grup terutama terletak pada Zahedi Riza Sjahranie alias Eet Sjahranie. Permainan Gitar Eet amat atraktif, memukau, dan edan. Beng Beng, gitaris Pas bilang, jika kita ingin menyebut siapa sebenarnya gitaris rock Indonesia, Eet itulah orangnya. Edane semula dikenal sebagai singkatan dari Eet dan Ecky Lamoh. Terbentuk tahun 1991, Edane terdiri atas Eet (gitar), Ecky (vokal), Iwan Xaverius (bas), dan Fajar Satritama (drums).

Setelah ikut mewarnai musik Edane dalam album pertama The Beast (1992), Ecky cabut. Edane tak berganti nama. Hari Batara atau lebih dikenal sebagai Ucok, masuk. Tapi kemudian giliran Ucok yang cabut. Posisinya diambil alih oleh Trison, mantan vokalis Roxx. Trison dipilih lewat seleksi ketat yang dilakukan selama dua tahap.

Namun pada pertengahan tahun 2003 lagi-lagi terjadi pergantian vokalis, pada tangal 9 juli 2003 tepatnya Trison mengundurkan diri dari edane, banyak cerita simpang siur terhadap pengunduran Trison dari edane tapi yang pasti setelah Trison mengundurkan diri akhirnya edane mendapatkan ganti vokalis baru ex. razzle band yaitu Robby yang biasa membawakan lagu-lagu guns n roses. Hadirnya penyanyi dengan karakter seperti itu bisa di tebak edane akan kembali mengusung musik beraliran hard rock atau yang sejenisnya mereka kelihatannya kembali ingin menonjolkan kemampuan individual masing-masing personilnya di album yang akan datang. Menurut Eet Sjahranie, gitaris Edane, pergantian vokalis ini terjadi karena di antara personel mulai disadari adanya ketidakseimbangan dalam hal memenuhi tuntutan musik Edane. “Sebenarnya itu sudah disadari sejak pembuatan album Borneo. Kita sudah memikirkan untuk membuat musik yang lebih luas dari sebelumnya. Konsekuensi dari itu, kita tentunya membutuhkan personel yang bisa memenuhi kapasitas itu,” ungkap Eet.

Kendati demikian, lanjut Eet, hubungan antara personel Edane dengan Ucok tetap baik. Karena Ucok sendiri yang berinisiatif untuk mengundurkan diri. “Malah Ucok juga setuju dengan audisi untuk vokalis baru.”

Telah empat album mereka keluarkan The Beast, Jabrik, Borneo dan 9299 (1999). Album 9299 (Aquarius) merupakan kompilasi lagu baru dan lagu lama. Tiga lagu baru adalah Untuk Dunia yang menjadi lagu jago, Dengarkan Aku, dan Rock On. Lagu lama yang masuk antara lain Jabrik, Ikuti dan Borneo yang kaya unsur etnik Dayak. “Lagu-lagu tersebut kami anggap bisa mewakili Edane,” ucap Eet.

Proses penciptaan musik Edane, tutur Eet dan Fajar, lebih banyak bertolak dari rif-rif yang dimainkan di studio. “Rif-rif itu kemudian berkembang menjadi komposisi dan akhirnya lagu,” kata Fajar. Ini sebabnya penggarapan album Edane selalu lama. Untuk satu album mereka bisa menghabiskan lebih dari seratus shift, jumlah yang cukup banyak (bisa untuk membuat tiga album) bagi grup lain. Namun, menurut Rudra, sound engineer album Edane, dengan proses semacam itulah musik Edane sangat kaya akan warna dan detail.

Edane memainkan hard rock. Tapi Eet lebih suka menyebutnya rock saja. Eet juga kerap diidentikkan dengan Eddie Van Halen, gitaris yang mempengaruhinya. Dari sini muncul plesetan Edane sebenarnya adalah singkatan dari Eet dan Eddie Van Halen. Pengidentikan itu, kata Eet, “membuat saya tersanjung dan kesal. Tersanjung karena Van Halen adalah nama besar. Kesal karena saya ingin menjadi diri saya sendiri, bukan orang lain.”

Sejak dirintis tahun 1991, manajemen Edane sudah berpindah dari tangan ke tangan. Pertama ditangani Ali Akbar, kemudian pindah ke Jimmy Doto, lalu ke Aci, dan pernah ditangani sendiri. Kini manajemen Edane dipegang Danny Wijanarko, manajer GIGI. “Bagaimanapun saya tetap berkonsentrasi di GIGI, tapi bukan berarti menomorduakan Edane,” ujar Danny.

EdanE adalah potret sebuah grup yang memiliki kematangan bermusik dalam penggarapan album maupun ketika pentas di atas panggung. Pusat pesona grup terutama terletak pada Zahedi Riza Sjahranie alias Eet Sjahranie. Permainan gitar Eet amat atraktif, memukau, dan edan. Beng Beng, gitaris Pas bilang, jika kita ingin menyebut siapa sebenarnya gitaris rock Indonesia, Eet itulah orangnya. EdanE semula dikenal sebagai singkatan dari Ecky Lamoh dan Eet Sjahranie . Terbentuk tahun 1991, Edane terdiri atas Eet (gitar), Ecky (vokal), Iwan Xaverius (bas), dan Fajar Satritama (drums).


Setelah ikut mewarnai musik EdanE dalam album pertama The Beast (1992), Ecky cabut. EdanE tak berganti nama. Hari Batara atau lebih dikenal sebagai Ucok, masuk. Tapi kemudian giliran Ucok yang cabut. Posisinya diambil alih oleh Trison, mantan vokalis Roxx. Trison dipilih lewat seleksi ketat yang dilakukan selama dua tahap.

Namun pada pertengahan tahun 2003 lagi-lagi terjadi pergantian vokalis, pada tangal 9 juli 2003 tepatnya Trison mengundurkan diri dari EdanE, banyak cerita simpang siur terhadap pengunduran Trison tapi yang pasti setelah Trison mengundurkan diri akhirnya EdanE mendapatkan ganti vokalis baru ex Razzle Band yaitu Robby yang biasa membawakan lagu-lagu Guns n Roses. Hadirnya penyanyi dengan karakter seperti itu bisa di tebak EdanE akan kembali mengusung musik beraliran hard rock atau yang sejenisnya mereka kelihatannya kembali ingin menonjolkan kemampuan individual masing-masing personilnya di album yang akan datang. Menurut Eet, pergantian vokalis ini terjadi karena di antara personel mulai disadari adanya ketidakseimbangan dalam hal memenuhi tuntutan musik EdanE. “Sebenarnya itu sudah disadari sejak pembuatan album Borneo. Kita sudah memikirkan untuk membuat musik yang lebih luas dari sebelumnya. Konsekuensi dari itu, kita tentunya membutuhkan personel yang bisa memenuhi kapasitas itu,” ungkap Eet.

Kendati demikian, lanjut Eet, hubungan antara personel EdanE dengan Ucok tetap baik. Karena Ucok sendiri yang berinisiatif untuk mengundurkan diri. “Malah Ucok juga setuju dengan audisi untuk vokalis baru.”

Telah enam album mereka keluarkan The Beast (1992), Jabrik (1994), Borneo (1996), 9299 (1999), 170 Volts (2002), dan Time To Rock (2005). Album 9299 (Aquarius) merupakan kompilasi lagu baru dan lagu lama. Tiga lagu baru adalah Untuk Dunia yang menjadi lagu jago, Dengarkan Aku, dan Rock On. Lagu lama yang masuk antara lain Jabrik, Ikuti dan Borneo yang kaya unsur etnik Dayak. “Lagu-lagu tersebut kami anggap bisa mewakili EdanE,” ucap Eet.

Proses penciptaan musik EdanE, tutur Eet dan Fajar, lebih banyak bertolak dari rif-rif yang dimainkan di studio. “Rif-rif itu kemudian berkembang menjadi komposisi dan akhirnya lagu,” kata Fajar. Ini sebabnya penggarapan album EdanE selalu lama. Untuk satu album mereka bisa menghabiskan lebih dari seratus shift, jumlah yang cukup banyak (bisa untuk membuat tiga album) bagi grup lain. Namun, menurut Rudra, sound engineer album EdanE, dengan proses semacam itulah musik EdanE sangat kaya akan warna dan detail.

EdanE memainkan musik hard rock. Tapi Eet lebih suka menyebutnya rock saja. Eet juga kerap diidentikkan dengan Eddie Van Halen, gitaris yang mempengaruhinya. Dari sini muncul plesetan EdanE sebenarnya adalah singkatan dari Eet dan Eddie Van Halen. Pengidentikan itu, kata Eet, “membuat saya tersanjung dan kesal. Tersanjung karena Van Halen adalah nama besar. Kesal karena saya ingin menjadi diri saya sendiri, bukan orang lain.”

Sejak dirintis tahun 1991, manajemen EdanE sudah berpindah dari tangan ke tangan. Pertama ditangani Ali Akbar, kemudian pindah ke Jimmy Doto, lalu ke Aci, dan pernah ditangani sendiri. Kini manajemen Edane dipegang oleh Heri ‘UCOK’ Batara dengan Rock On Management nya hingga sekarang
Personil EdanE

Personil Edane berganti-ganti dalam berbagai kurun waktu. Berikut adalah konfigurasi grup yang pernah terjadi:

EdanE I :
Eet Sjahranie : gitar
Ecky Lamoh : vokal
Iwan Xaverius : bas
Fajar Satritama : drum

EdanE II :
Eet Sjahranie : gitar
Heri Batara : vokal
Iwan Xaverius : bas
Fajar Satritama : drum

EdanE III :
Eet Sjahranie : gitar
Trison Manurung:vokal
Iwan Xaverius : bas
Fajar Satritama : drum

EdanE IV :
Eet Sjahranie : gitar
Robby Matulandi :vokal
Iwan Xaverius : bas
Fajar Satritama : drum

Iwan dan Robby akhirnya mengundurkan diri.

Diskografi Edane

1.The Beast, produser AIRO Records & EdanE ( 1992 )

2.Jabrik, produser EdanE ( 1994 )

3.Borneo, produser EdanE ( 1996 )

4.9299 (album kompilasi), produser ( 1999 )

5.170 Volts, produser Jan Djuhana (2002)

6.Time to Rock, produser Jan Djuhana (2005)

About Eet Sjahranie

Eet Sjahranie selalu dihubungkan dengan kepiawaiannya memetik dawai
gitar. Setelah Ian Antono, Eet disebut-sebut sebagai jawara gitar di
tanah air. Imej itu memang layak disandangnya. Terlebih-lebih ia kini
menjadi salah satu gitaris grup rock Indonesia yang cukup disegani, God
Bless–dan pentolan kelompok musik rock terdepan, EDANE. Dilahirkan di
Bandung, 3 Februari 1962 dengan nama Zahedi Riza Sjahranie, anak
ketujuh dari kedepan bersaudara ini mulai menyenangi musik saat
menginjak usia 5 atau 6 tahun. Maklum kakak-kakanya sering memutar
lagu-lagu barat, seperti Deep Purple, Jimi Hendrix, Led Zeppelin, The
Beatles, hingga BeeGees.

Kendati diakuinya hal itu sedikit banyak mempengaruhi kepekaan
rasanya dalam bermusik, bukan gara-gara itu yang menggugah hatinya
belajar gitar. “Justru yang membuat saya mendalami musik karena melihat
Koes Plus. Asyik banget melihat aksi panggung Yoek atau Yon Koeswoyo,”
ujar Eet mengenang. Awalnya ia belajar gitar dengan seorang anak yang
jadi yang juru parkir di depan sekolahnya di Kalimantan Timur, tempat
keluarganya bermukim saat itu. Sehabis pulang sekolah, ia selalu
mengajak sohib-sohibnya belajar gitar bersama. Sejak itu “secara
alamiah saya belajar sendiri,” tuturnya. Mulai dari lagu daerah,
folksong, dangdut sampai lagu-lagu pop yang sedang populer saat itu ia
coba untuk mencari akord-akordnya.

Di masa kecil, sesekali Eet sering diajak ayahnya, Sjahranie yang
pernah jadi Gubernur Samarinda 1967-1977, ke Jakarta, sekalian
mengunjungi kakaknya yang sedang studi di Ibukota. Sang kakak kebetulan
mahir bermain gitar klasik. Kesempatan itu tidak disia-siakan Eet untuk
mencuri ilmunya. “Lumayan ia mengajarkan satu lagu klasik,” katanya
Sekembalinya, Eet menunjukan kebolehannya di hadapan teman-temannya.
Merasa mendapat perhatian lebih dari kawan-kawannya, Eet kian percaya
diri untuk lebih mendalami teknik permainan gitar. Lagu-lagu yang
rhythm dan petikan melodinya enggak gampang, ia jelajahi. Keinginannya
pun semakin menggebu ketika orangtuanya membelikan gitar elektrik.
Berbeda yang ia alami saat memetik gitar akustik, dengan gitar elektrik
ia mulai tahu sound-sound aneh. Refrensi musiknya sedikit demi sedikit
mulai bertambah. “Orientasi saya tidak lagi dengar lagu-lagu Indonesia,
tapi lagu-lagu barat. Kayaknya lebih asyik,” tutur Eet.

Pada 1978, keluarga Sjahranie boyong ke Jakarta. Ia melanjutkan
sekolah di Perguruan Cikini. Tahu Eet jago main gitar, teman-teman
sekolahnya yang suka ngeband mengajaknya ikut Festival Band SLTA
se-Jakarta. Tak disangka, Eet mendapat gelar gitaris terbaik, sedang
Cikini’s Band menduduki peringkat kedua. Selain itu, Eet ikut membantu
pengisi musik untuk operet sekolahnya. Di situ ia bertemu Iwan Madjid,
yang lalu mengenalkannya dengan Fariz RM dan Darwin. Temu punya temu,
mereka sepakat membentuk grup band. Namanya WOW. “Tapi belum terealisir
saya sudah kadung pergi ke Amerika,” ujar Eet. (WOW sendiri sempat
mengeluarkan album, minus Eet). Di negeri Paman Sam, Eet mengambil
workshop recording sound engineering di Chillicote, Ohio selama tiga
bulan. Selama di sana, ia banyak bertemu musisi Indonesia, yang juga
sedang studi musik, antara lain, kawan lamanya Fariz RM dan Iwan
Madjid, serta Ekie Soekarno. Pertemanan mereka berlanjut sampai di
tanah air. Dalam beberapa kesempatan, Eet kerap diajak rekaman. Saat
Fariz RM menggagas proyek album Barcelona, Eet mengisi sound gitarnya.
Atau waktu Ekie Soekarno membuat album Kharisma I dan Kharisma II. Saat
menggarap album Ekie, Eet bertemu Jockey Suryaproyogo, yang lalu
mengajaknya masuk God Bless, menggantikan posisi Ian Antono. Tak hanya
sebagai player, Eet juga ditawari produser rekaman untuk menggarap
beberapa proyek album solo rock. Dari beberapa nama yang diajukan, Eet
memilih Ecky Lamoh. Alasannya, ia sudah tertarik dengan warna vokal
Ecky sejak sama-sama mengisi album Kharisma-nya Eki Soerkarno. Tapi,
Eet ingin format solo album dirubah menjadi duo. Titelnya “E dan E”,
singkatan dari Ecky Lamoh dan Eet Sjahranie. Namun, ditengah jalan,
kedua musisi ini malah membentuk grup band. Fajar S. (drum) dan Iwan
Xaverius (bas) yang sejak awal ikut merancang konsep album mereka,
diajak bergabung. Jadilah namanya berubah menjadi EDANE.

Bersama Edane, Eet mencurahkan kemampuannya dalam bermain gitar.
Impiannya menjadikan grup rock, yang paling tidak secara musical sama
kualitasnya dengan grup-grup rock dari luar, berusaha ia wujudkan.
Hasilnya, semua orang mengakui Eet terbilang berhasil mempresentasikan
musik rock yang bermutu. Sayatan-sayatan gitar yang bertehnik serta
eksperimen distorsi sound-nya yang njelimet, banyak membuat orang
berdecak. Maka, tidak terlalu berlebihan jika ia dijuluki salah satu
kampiun gitar rock di Indonesia.

EET SYACHRANIE

Nama: Eet Sjahranie
Nama Lengkap: Zahedi Riza Sjahranie
Tempat/Tgl Lahir: Bandung (Jawa Barat), 3 Feb 1962
Gaya Permainan: Rock
Group Band terdahulu: Superdigi, God Bless, Cynomadeus
Group Band sekarang: Edane
Pengaruh musikal: Beatles, Led Zeppelin, Black Sabbath, Deep Purple, Halen, AC/DC, Peter Gabriel, Yes, Trevor Rabin, God Bless, Koes Plus, Bimbo, Fariz RM
Gitaris mancanegara yang dikagumi: Too many of them man ! Van Halen, Trevor Rabin, Angus Young, Tony Iommi just to name a few
Gitaris senior lokal yang berpengaruh: Ian Antono (God Bless), Odink Nasution (Guruh Gipsy)
Gitaris senior local lainnya yang dikagumi: Albert Warnerin (Giant Step), Yopie Item, Gideon Tengker
Gitaris muda yang dikagumi: Wow banyak ! Beberapa diantaranya adalah Baron, Pay, Rama, Ivan (Boomerang), wah... banyak man, gak mungkin gua tulis satu-satu
Zodiac: Aquarius
Softwares: ProTools LE
Pendidikan non formal: Recording Workshop (Chillicothe, OH, USA)
From : google

GOD BLESS


GOD BLESS

God Bless adalah grup musik rock yang telah menjadi legenda di Indonesia. Dasawarsa 1970-an bisa dianggap sebagai tahun-tahun kejayaan mereka. Salah satu bukti nama besar mereka adalah sewaktu God Bless dipilih sebagai pembuka konser grup musik rock legendaris dunia, Deep Purple di Jakarta (1975).
Berdirinya God Bless berawal kembalinya Iyek kembali ke Tanah Air setelah beberapa tahun tinggal di Belanda, ia pun berangan-angan membentuk band sendiri yang lebih serius. Bersama Ludwig Le Mans, gitaris Clover Leaf, band Iyek ketika masih di Belanda, Iyek lalu mengajak Fuad Hassan (dram), Donny Fattah (bass) dan Jockie Surjoprajogo (kibor) untuk membentuk band. Tahun 1972, formasi pertama ini melakukan konser perdananya di TIM (Taman Ismail Marzuki)lalu mengikuti pentas musik "Summer '28", semacam pentas 'Woodstock' ala Indonesia di Ragunan, Jakarta, yang diikuti berbagai grup band dari Indonesia, Malaysia dan Filipina. Dengan posisi keyboard yang sudah digantikan oleh Deddy Dores ,Jockie Surjoprajogo sendiri sibuk dengan program musik lain-lainnya seperti LCCR Prambors dan sebagainya.
Tahun 1970-an, God Bless bisa dibilang sebagai raja panggung musik Indonesia. Di antara beberapa band rock yang hadir di masa itu, seperti Giant Step dan The Rollies, God Bless bisa dibilang hampir tak tertandingi. Kendati kerap mengusung reportoar asing milik Deep Purple, ELP hingga Genesis, namun aksi panggung serta skill masing-masing personelnya boleh dibilang di atas rata-rata. Tetapi karena keseringan menyanyikan lagu asing, gaya musik para personel God Bless sedikit banyak terpengaruh. Hal tersebut tergambar jelas dalam garapan musik album perdana mereka, Huma di Atas Bukit yang cukup banyak terpengaruh sound Genesis. Selain tidak memiliki gaya bermusik yang solid, nampaknya keanggotaan God Bless juga bisa dibilang kurang solid. Karena dalam perjalananya grup ini terhitung sangat sering gonta ganti personil.

Pada bulan Juni 1974, penggebuk drum berbakat Fuad Hasan dan Soman Lubis (keyboard) mengalami kecelakaan lalu lintas di Tugu Pancoran, Jakarta Selatan. God Bless pun melalui masa berkabung. Untuk mengenang mereka, God Bless tampil di TIM dengan tema mengenang seratus hari Fuad Hasan dan Soman Lubis dengan atraksi mengusung peti mati diatas panggung.
Sempat vakum cukup lama, bahkan vokalisnya Ahmad Albar yang lebih sering bersolo karir sempat ngetop dengan rocker asal surabaya Ucok "Aka" Harahap yang merupakan voklias dari kelompok Rock Aka dari Surabaya, dengan duet Duo Kribo. Selain itu personil lain, seperti Ian Antono, juga lebih asyik dengan kegiata solo karir.
Menjelang pembuatan album kedua, Jockie Surjoprajogo keluar dari formasi posisinya kemudian diambil alih oleh Abadi Soesman yang bergabung tahun 1979 dan ikut terlibat di pembuatan album Cermin (1980). Di album ini, konsep musik God Bless sedikit berubah menghadirkan ramuan aransemen lagu-lagunya terkesan lebih rumit dan membutuhkan skill tinggi dalam memainkannya. Dua tahun setelah album Cermin dirilis, Abadi Soesman mengundurkan diri.

Pada sekitar tahun 1980-an, salah satu promotor rock asal Surabaya, Log Zhelebour mulai gencar mementaskan festival rock di Indonesia, dan mulailah membangkan God Bless dari "tidaur panjangnya" dengan menjadikan lagu-lagu God Bless sebagai lagu "wajib" juga personilnya menjadi juri di festival yang akhirnya banyak melahirkan band-band rock di Indonesia, seperti Grass Rock, Elpamas, sampai Slank.

Dari sekedar menjadi juri tersebut, pada tahun 1988 God Bless akhirnya melahirkan album come back Semut Hitam yang meledak di pasaran waktu itu, dengan hitsnya seperti Rumah Kita, Semut Hitam, atau Kehidupan. Di album ini, terjadi lagi perubahan konsep musik God Bless. Dari yang tadinya lebih bernuansa rock progresif secara drastis berubah menjadi sedikit lebih keras dengan adanya pengaruh musik hard rock dan heavy metal. Setelah album Semut Hitam keluar, Ian Antono menyatakan keluar dari formasi God Bless. Posisinya kemudian digantikan oleh gitaris muda berbakat, Eet Sjachranie. Ian Antono sendiri, setelah keluar dari God Bless terhitung sukses merintis karir solo sebagai pencipta lagu, aranjer dan produser.
Setelah melewati masa vakum yang cukup panjang, tahun 1997, para personel God Bless, termasuk Eet dan Ian Antono kembali berkumpul. 'Workshop' yang mereka gelar di kawasan Puncak, menghasilkan sebuah album berjudul Apa Kabar. Namun reuni ini tidak berlangsung lama karena Eet secara resmi mengundurkan diri dari formasi God Bless dan konsentrasi untuk bandnya sendiri, Edane yang sejak tahun 1992 sudah merilis album perdananya, The Beast.

Walau tidak banyak merilis album, God Bless, dianggap merupakan legenda grup musik rock Indonesia karena dianggap sebagai pelopor yang memiliki kualitas bermusik tinggi. Sepanjang perjalanannya, grup ini mengalami 15 kali lebih pergantian personil yang disebut sebagai 'formasi', dan saat ini tinggal Ahmad Albar (vokal), Ian Antono (gitar), dan Donny Fattah Gagola (bass) yang masih dapat dikatakan sebagai personil aktif grup.

Diskografi

Album

1. 1975 - God Bless
2. 1980 - Cermin
3. 1988 - Semut Hitam
4. 1989 - Raksasa
5. 1997 - Apa Kabar

Kompilasi

1. 1990 - The Story of God Bless (kompilasi)
2. 1992 - 18 Greatest Hits of God Bless (kompilasi)
From : wikipedia

Grass Rock


GRASS ROCK
Walaupun baru mengeluarkan album perdananya pada tahun 1990 Grass Rock, band asal Surabaya, dibentuk tahun 1984 dengan formasi awal Rere (drum), Yudhi (bas), Harto (gitar), Mando (keyboard) dan Hari (vokal). Pada awal terbentuknya grup ini sering membawakan lagu-lagunya Yes. Grup yang matang dari panggung festival mengikuti "Djarum Super Rock Festival" yang diselenggarakan oleh Log Zhelebor tahun 1985 dan mendapat juara 3 (saat itu Harto sudah digantikan oleh Eddie Kemput). Rere sang drummer dinobatkan sebagai penggebuk drum terbaik pada ajang itu. Namun juara ke 3 belum mampu mendongkrak nama Grass Rock.

Tahun 1986 mereka kembali mengikuti ajang festival yang sama dan mendapatkan gelar juara 1 dengan vokalis Dayan dan Zulkarnain. Pada tahun inilah mereka mulai dikenal luas, apalagi mereka diberi kesempatan sebagai band pembuka God Bless yang melakukan tur di 10 kota.

Setelah malang melintang di panggung-panggung festival, dapur rekaman mereka rasakan tahun 1990 dengan mengeluarkan album Anak Rembulan, sebuah album yang kental dengan progressive ala Yes. Sepanjang karirnya Grass Rock telah merilis 4 buah album dan sepeninggalan Dayan yang meninggal tahun 1999 Grass Rock nyaris tidak terdengar lagi kiprahnya walaupun belum secara resmi membubarkan diri. Walau begitu para personilnya masih aktif membantu proyek-proyek musisi lain terutama Eddie Kemphut dan Rere.

Lagu-lagu terbaik Grass Rock
1. Anak Rembulan (Peterson)
2. Bulan Sabit
3. Gadis Tersesat
4. Bersamamu
5. Nyanyian Laguku
6. Lagu Harapan
7. Rakyat Hutan
8. Sendiri
9. Lagu Nurani
10. Kemenangan
11. Blues Untuk Sodomi

Andromedha Rock Band


Andromedha adalah salah satu group band yang beraliran rock berasal dari Surabaya yang pernah berjaya di negeri ini. Lagu Lamunan merupakan salah satu karya mereka yang sampai saat ini masih enak didengar. Album Konser Rock yang dirilis tahun 1991 ini salah satu bukti bahwa musik hingar bingar juga enak untuk dinikmati telinga, simaklah lagu Konser Rock, Goyang Rock ‘N’ Roll ataupun Bait bait Usank.

Side A
1. Konser Rock – Cipt.Pungky Deaz
2. Suara Kami – Cipt. Yoyok / Pungky
3. Illusi Cinta – Cipt. Hendrik Sanada
4. Goyang Rck ‘N’ Roll – Cipt.Yoyok
5. Bait Bait Usank – Cipt. Kertoto L

Side B
1. Hai .. Kau Gadis – Cipt.Pungky Deaz
2. Setan Jalanan – Cipt. Lucky / Pungky
3. Bencana – Pungky Deaz
4. Cermin Kehidupan – Cipt. Kertoto L
5. Gapai Cinta – Cipt. Denny / Boedy
Andromedha Konser Rock are :
-Yoyok (drum)
-Denny Ireng (Keyboard)
-Pungky Deaz (Vocal)
-Hendrik Sanada (Bass)
-Lucky (Guitar)


http://musikku345.blogspot.com/2009/04/download-mp3-andromedha-album-konser.html

Andromedha - Konser Rock (Full Album 1992)
Gonta-ganti personil tampaknya sudah menjadi kebiasan bagi band hard rock dari Surabaya ini. Satu-satunya personil yang setia mengawal Andromedha adalah Yoyok, sang dummer yang hingga akhirnya dia bersama Piyu kelak mendirikan PADI.
Dalam formasi pertama, beberapa personil lainnya adalah Heru (Vokal), Lucky (Gitar) serta Yani dan Juki, pada 1989 merilis single 'Prestasi'. Masuk tahun 1990, ada perubahan personil, yakni Pungky Deaz (Vokal), Hendrix Sanada (Bass) dan James (Keyboard) menggantikan posisi Heru, Yani dan Juki. Pada formasi ini mengahasilkan single legendaris 'Lamunan' yang tersohor dan konon pula sempat merajai chart radio di Malaysia yang berdampingan dengan 'Isabella' nya SEARCH. Pada sesion rekaman debut album 'Konser Rock' tahun 1991, posisi James digantikan oleh Deny Ireng. Pada tahun 1992 hingga tahun 1993 posisi gitar ditempati oleh Ipunx dari Power Metal. Sementara Lucky sendiri masuk Power Metal, sehingga semacam tukar personil gitar antara Andromedha dan Power Metal.



Download Track List Album Andromedha - Konser Rock:
1. Andromedha - Konser Rock.mp3
2. Andromedha - Suara Kami.mp3
3. Andromedha - Ilusi Cinta.mp3
4. Andromedha - Goyang Rock Roll.mp3
5. Andromedha - Bait-Bait Usank.mp3
6. Andromedha - Hai Kau Gadis.mp3
7. Andromedha - Setan Jalanan.mp3
8. Andromedha - Bencana.mp3
9. Andromedha - Cermin Kehidupan.mp3
10. Andromedha - Gapai Cita.mp3
11. Andromedha - Doa Yang Terlupa.mp3
12. Andromedha - Lamunan.mp3
13. Andromedha - Liar.mp3